Jumat, 20 Januari 2017

TEKNIK PRODUKSI PENYIARAN RADIO

 A. PENGERTIAN

A.    Radio

 
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

Penemuan radio diawali dengan ditemukannya gelombang radio oleh Heinrich Hertz pada tahun 1887. sekitar 10 tahun kemudian oleh Guglielmo Marconi membuat radio pertama, tepatnya 1897. Radio merupakan alat komunikasi pertama yang tidak menggunakan kabel penghubung. pada tahun 1902 Guglielmo Marconi mengirimkan sinyal radio pertama yang dapat menybrangi Samudra Atlantik.
Radio adalah transmisi sinyal melalui ruang bebas oleh modulasi gelombang elektromagnetik dengan frekuensi di bawah cahaya. Radiasi elektromagnetik perjalanan dengan cara osilasi medan elektromagnetik yang melewati udara dan ruang vakum. Informasi dibawa oleh perubahan sistematis (modulasi) beberapa properti dari gelombang radiasi, seperti amplitudo, frekuensi, fase, atau lebar pulsa. Ketika gelombang radio melewati sebuah konduktor listrik, medan osilasi menginduksi arus bolak-balik dalam konduktor. Hal ini dapat dideteksi dan diubah menjadi sinyal suara atau lainnya yang membawa informasi.

B.     Gelombang Radio
 
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang osilator (gelombang pembawa) dimodulasi dengan gelombang audio (ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) pada suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.Gelombang elektromagnetik lain yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat.
Ketika gelombang radio dikirim melalui kabel kemudian dipancarkan oleh antena, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Dari pancaran gelombang radio ini kemudian dapat diubah oleh radio penerima (pesawat radio) menjadi signal audio atau lainnya yang membawa siaran dan informasi.
Gelombang radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz sampai 100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak ditransmisikan langsung melainkan ditumpangkan pada gelombang radio yang akan merambat melalui ruang angkasa. Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM).

C.    Penyiaran
 
Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002, Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan sarana tranmisi di darat, dilaut, atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan / atau media lainya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Sedangkan stasiun penyiaran adalah penyelenggara penyiaran, baik stasiun penyiaran publik, stasiun penyiaran swasta, stasiun penyiaran komunitas, maupun stasiun penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

   1.        Penyiaran Publik

Penyiaran publik adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.
   
   2.        Penyiaran Swasta
Penyiaran swasta adalah lembaga penyiaran yang bersifat komersial  berbentuk badan hukum indonesia yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi. Bersifat komersial berarti stasiun swasta didirikan dengan tujuan mengejar keuntungan yang sebagian besar berasal  dari penayangan iklan dan juga usaha sah lainnya yang terkait dengan penyelenggraan penyiaran.
Srasiun swasta diselenggarakan melalui sistem terestrial dan / atau melalui sistem satelit secara analog atau digital. Stasiun swasta dapat pula melaksanakan siaran dengan menggunakan multipleksing. Dalam hal ini, terdapat ketentuan bahwa dalam menyelenggarakan penyiaran multipleksing stasiun swasta hanya dapat menyiarkan satu program siaran. Penyiaran multipleksing adalah penyiaran dengan menggunakan satu channel, namun mampu menampilkan lebih dari satu program pada saat yang bersamaan.

   3.        Penyiaran Komunitas
Penyiaran komunitas merupakan lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum Indonesia, didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independen, dan tidak komersial, dengan daya pancar rendah, luas jangkauan wilayah terbatas, serta untuk melayani kepentingan komunitasnya.

   4.        Penyiaran Berlangganan
Merupakan lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan dan wajib terlebih dahulu memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran berlangganan.

D.    Penyiaran Radio
Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002, Penyiaran radio adalah   media   komunikasi   massa   dengar,  yang   menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka,berupa program teratur dan berkesinambungan.
J.B.Wahyudi dalam Hidajanto Djamal dan Andi Fchruddin, (2011: 45) menyatakan Penyiaran atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai broadcasting adalah keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan materi produksi, penyiapan bahan siaran, kemudian pemancaran sampai kepada penerimaan siaran tersebut oleh pendengar/pemirsa di suatu tempat. Dari definisi umum ini tampak bahwa, arti penyiaran berbeda dengan pemancaran. Pemancaran sendiri berarti proses transmisi siaran, baik melalui media udara maupun media kabel koneksial atau saluran fisik yang lain.


1. Karakteristik Radio

  • Keunggulan :
1. Cepat
2. Murah (biaya produksi dan harga pesawat radio)
3. Fleksibel
4. Mengatasi buta huruf
5. Langsung
6. Jangkauan luas
7. Membangkitkan, imajinasi, emosi dan sugesti.

  • Kelemahan :
1.Auditif/auditori
2.Sekilas (tidak dapat diulang)
3.Tidak dapat menjelaskan secara detil & kompleks
4.Mengandung gangguan ; alam,    teknik, semantik
 
2. Jenis-jenis Radio

  • Berdasarkan Frekuensi :
1. Frekuensi Modulasi (FM) bergerak pada frekuensi 87 MHz sampai 108 MHz.
2. Amplitudo Modulasi (AM) atau Medium Wave (MW) berada pada jalur 540 sampai 1600 KHz.
3. Short Wave (SW)  mempunyai ruang frekuensi yang sangat lebar yaitu dari 1600 KHz sampai 30.000 KHz.

  • Berdasarkan Penyelenggara :
1.    Radio milik Negara ( RRI, RSPD, dll )
2.    Radio SwastaNiaga (LPS )
3.    Radio Komunitas (kampus/LSM)
4.    Radio Asing

  • Berdasarkan Program :
1. Radio Hiburan/Musik
2. Radio Informasi/News
3. Radio Campuran (M OR / Midle Of The Road )
4. Radio Religius (Dakwah)
 
E. Produksi siaran Radio
1. Program Radio

  • Berita/jurnaslitik:
    • Copy, voice, feature
    • Hiburan:
      • Music
      • Talkshow
      • Kuis
      • Plus kemasan-kemasan lain dan pendukung:
        • Iklan
        • Radio Eksposure/Promo
        • Station Id’s
        • Opening/Closing (Tune/Cue)
2. Tim Produksi

  • Hiburan/Musik:
    • Produser
    • Penulis Naskah/Riset
    • Direktur Musik (Music Director)
    • Berita:
      • Produser
      • Reporter
      • Penulis Naskah/Riset
      • Operator Produksi
      • Kemasan Pendukung:
        • Produser/Kreator
        • Penulis Naskah
        • Operator Produksi
3. Tugas Tim Produksi
Tugas tim produksi antara lain :

  1. Produser :
–   Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan.
–   Menyediakan produk tepat pada waktunya.
–   Mengkoordinir tim produksi.
–   Mengatur alur kerja tim produksi.
–   Menyediakan semua keperluan tim produksi.
–   Menjadi jembatan tim dengan pihak lain.
   
   b. Penulis Naskah
–    Menyediakan naskah sebagai bahan produksi/bahan siaran.
–    Menyediakan bahan tepat pada waktunya.
–    Memastikan keakuratan data dan pengayaan data melalui riset.
   c. Reporter:
–    Mencari bahan di lapangan/luar kantor.
–    Menyediakan naskah siap baca.
–    Menyampaikan laporan dari lapangan

Direktur Musik (Music Director):
–    Menyediakan musik yang dibutuhkan.
–    Memberikan masukan musik yang tepat.
–    Melaksanakan tugas tersebut sesuai waktunya.

Operator Produksi :
–    Memproduksi sesuai perintah produser.
–    Memiksing bahan mentah menjadi sebuah bahan layak siar.
–    Mengerjakan dalam tempo sesuai keperluan tim

A.    Kegiatan Produksi Radio
Program radio yang bisa kita nikmati setiap saat itu membutuhkan kegiatan produksi yang akan melibatkan elemen-elemen tertentu di dalamnya. Adalah hot clock dan rundown, yang menjadi rambu-rambu bagi program radio agar tidak keluar jalur. Kedua hal tersebut menjadi tanggung jawab seorang program director, karena kesuksesan sebuah program tentu akan bermula dari perencanaan dan pengaturan elemen-elemen yang baik dalam sebuah program tersebut. Hot clock dan rundown itu disusun berdasarkan jenis programnya. Walau terdapat beberapa pendapat yang berbeda mengenai pembagian jenis-jenis program radio, namun pada dasarnya secara umum program radio terbagi menjadi 2; yaitu (1) hiburan – dalam hal ini musik, dan (2) non hiburan, atau informasi – dalam hal ini non-musik.
Sebuah konsep yang juga tak bisa dilepaskan dari produksi program radio adalah kreativitas. Kreativitas ini meliputi unsur kebaruan, berbeda, namun orisinil. Kreativitas inilah yang menentukan apakah program radio tersebut akan berumur panjang atau tidak.
Yang tidak kalah penting dalam produksi siaran radio adalah naskah radio atau radio script. Mungkin banyak yang tidak menganggap naskah radio sangat penting. Namun, dengan menggunakan rumus ‘back to the basic’, naskah radio menjadi sangat penting karena memberikan banyak manfaat bagi perkembangan suatu program.
Kegiatan produksi radio tentunya adalah tugas dari tim produksi. Adapun kegiatan produksi radio antara lain :

  1. Produksi Siar/program
  2. Produksi Musik
  3. Produksi Spot Jinggle
  4. Produksi Iklan
1. Copyright
Copyright adalah hubungannya dengan hak cipta. Semua tulisan atau karya yang ada copyrightnya, tidak boleh di perbanyak atau dibagikan pada siapapun tanpa seijin pemiliknya.
2. Copy Writing Radio
Copywriting tidak sama dengan Copyright. Copyrwriting adalah seni dan ilmu menuliskan kata-kata untuk mempromosikan produk, bisnis, orang, atau ide, dengan teliti memilih, mengedit, menjalin dan mengkonstruksi kata-kata tersebut sehingga dapat mengajak/menggugah pembacanya untuk melakukan aksi tertentu yang diharapkan. Berikut adalah yang perlu copywriting :
1. Naskah Station ID
2. Naskah Iklan
3. Naskah Ad-lib
4. Naskah Radio Eksposur/Promo
5. Naskah Cue Opening/Closing

  • Metode Copy Writing :
1. Konsep Dasar                       : ditetapkan dalam format tertulis.
2. Pendekatan Kreatif               : yang membawa daya tarik untuk didengar dan dipercaya
3. Konsep Bahasa Siaran          : bahasa verbal – announcement & conversation – pemanfaatan kosa kata     phonetics – sintaksis – kaedah tata-bahasa – struktur.

  • Struktur Copy Writing :
1. Opening: introduction – attention getter
2. Information: featuring problems & interest
3. Message: to solve the problems – solution (ask for action)
4. Identification: the sender

  • Formula Spot Writing :
1. Attention Getter
2. Need Step      : menunjukkan kebutuhan & problem
3. Satisfaction    : memberi informasi tentang kepuasan (kebutuhannya)
4. Visualisasi      : perlihatkan hasilnya (akibatnya), dan lain-lain
5. Action Step    : meminta untuk “action” atau membuktikannya

  • Persiapan Copy Writing :
1. Copy Writing : kerja kreatif
2. Kerja menulis bahasa verbal
3. Memahami “what to say” (product knowled-ge) dan menulis “how to say”
4. Memahami psikografi dari prospect audience
5. Memenuhi harapan AIDDA (Attention – Interest – Desire – destination – Action)
6. Memiliki perbendaharaan kata & kosa-kata
 
3. Langkah-langkah Membuat Station Id’s :
1. Pelajari segment radionya (Segara Suramadu FM). Siapa pendengarnya? Bagaimana kebiasaan mereka? Apa kesukaan utama  mereka? Ini penting untuk mendapatkan roh atau jiwa dari sebuah radio.
2. Fahami format siarannya. Apakah hanya musik? Atau digabung dengan news? Musiknya musik apa? Dan lain-lain. Ini penting untuk mengetahui karakter dari sebuah radio.
3. Ketahui dengan pasti dan tepat, apa identitas radionya? Apakah radio ini mempunyai tagline? Moto? Atau sejenisnya?  Jangan sampai salah menampilkan sesuatu yang bertentangan dengan tagline atau moto radio tersebut.
4. Rancang kalimat yang singkat, jelas dan tepat sasaran sesuai dengan point 1,2 dan 3.
5. Pilih musik instrumentalia (atau bikin sendiri lebih baik) yang sesuai dengan point 1 dan 2, serta sesuai dengan waktu ditayangkannya. Apakah ditayangkan pagi, siang, sore dan malam? Atau cocok untuk semua waktu tersebut.
 
4. Langkah-langkah Membuat Cue/Tune  Opening dan Closing Program:
1. Pelajari dengan seksama jenis programnya. Apa isi programnya? Siapa pendengarnya? Apa karakter programnya? Kalau perlu, pelajari juga karakter penyiarnya
2. Pastikan jadwal siarannya. Apakah pagi, siang, sore atau malam?
3. Rancanglah kalimat yang sesuai dengan point 1 dan 2.
4. Ingat, kalimat hanya singkat tapi jelas, dan memberikan informasi yang tepat yang dibutuhkan pendengar.
5. Pilihlah musik yang sesuai dengan point 1 dan 2, serta sesuaikan karakter musiknya untuk opening, bridging atau closing.
 
5. Langkah-langkah Membuat Iklan Komersial :
1. Pelajari dengan seksama apa yang akan diiklankan. Apakah sebuah produk, jasa atau pengumuman?
2. Pelajari dengan seksama apa tujuan iklan tersebut. Apakah perkenalan, pencitraan, memelihara produk atau menjual?
3. Lakukan brainstorming ide (lebih baik dilakukan oleh lebih dari satu orang).
4. Pilihlah ide yang paling kreatif dan sesuai dengan point 1 dan 2.
5. Buatlah naskah yang terbaik berdasarkan point 3 dan 4.
6. Lengkapi dengan sound effect  dan musik yang pas.
7. Pilih narator dan voice over yang tepat.
 
6. Langkah-langkah Membuat Radio Eksposure/Promo:
1. Pelajari dengan seksama jenis programnya. Apa isi programnya? Siapa pendengarnya? Apa karakter programnya? Kalau perlu, pelajari juga karakter penyiarnya.
2. Pastikan jadwal siarannya. Apakah pagi, siang, sore atau malam?
3. Ketahui dengan pasti, apa tujuan program tersebut dipromokan. Sekedar memberi tahu, mengajak mendengarkan, atau meminta pendengar ikut berinteraksi.
4. Lakukan brainstorming ide (lebih baik dilakukan lebih dari satu orang).
5. Pilihlah ide yang paling kreatif dan sesuai dengan point 1 dan 2.
6. Buatlah naskah yang terbaik berdasarkan point 3 dan 4.
7. Lengkapi dengan sound effect  dan musik serta cuplikan programnya.
8. Pilih narrator dan voicer over yang tepat.
 
7. Konsep Kreatif :
1.   Idiom                  : penggambaran pesan dalam bentuk penampilan adegan
2.   Gaya                   : penyampaian dengan memakai referensi tertentu
3.   Bunyi                  : musik & SFX yang melatar belakangi pesan
4.   Imaji                   : menarik – bisa dipercaya dan menggetarkan hati
5.   Wacana              : kata-kata yang berisi pesan verbal
6.   Momentum        : memanfaatkan events tertentu
7.   Talent                : mampu mengembangkan kreatif pesan
8.   Skill                   : pada kerja produksi rekaman
9.   USP                   : memiliki nilai jual (berbeda dengan yang lain)

                                   (Unique Selling Point)
10. Waktu Siar        : disiarkan pada waktu yang “paling” tepat

 

Peralatan Produksi Radio
1.      Hardware

~ Komputer editing

~ Headphone/earphone












~ Mixer













~ Mike/speaker


 















~ Sambungan internet

2.      Software
~ Cool Edit Pro atau Adobe Audio Pro Adalah software yang biasa digunakan untuk membuat program audio, baik vokal maupun musik. Cool Edit menjadi software standar yang digunakan di hampir semua radio di Indonesia.

B. LATAR BELAKANG
    Radio merupakan salah satu bentuk media massa yang banyak digunakan masyarakat untuk mengakses informasi. Radio pertama kali ditemukan oleh Marconi pada tahun 1896. pada awalnya radio berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan berita ataupun untuk kepentingan kenegaraan secara umum. Radio publik atau komersil baru muncul pada tahun 1920-an. Sejak itu perkembangannya berkembang pesat. Radio merupakan sumber informasi yang kompleks mulai dari fungsi tradisional, radio sebagai penyampai berita dan informasi, perkembangan ekonomi, pendongkrak popularitas, hingga propaganda politik dan ideologi Sistem komunikasi radio adalah sistem komunikasi yang tidak menggunakan kawat dalam proses perambatannya, melainkan menggunakan udara atau ruang angkasa sebagai bahan penghantar.

C.  MAKSUD DAN TUJUAN
      Agar masyarakat lebih mengenal lebih luas radio dan penyiaran radio.

D. KESIMPULAN    
   1. Radio merupakan sumber informasi yang kompleks mulai dari fungsi tradisional, radio sebagai penyampai berita dan informasi, perkembangan ekonomi, pendongkrak popularitas, hingga propaganda politik dan ideologi. Bagi pendengarnya radio adalah teman, sarana komunikasi, sarana imajinasi, dan pemberi informasi.

     2.Di Indonesia, radio sebagai media yang terkait dengan medium kebutuhan lokal. Media komunikasi massa yang hanya memiliki skala lokalitas suatu daerah tertentu berbeda dengan televisi dan film yang skalanya nasional.

    3. Perkembangan radio di Indonesia dimulai dari zaman penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, masa kemerdekaan, dan zaman orde baru. Radio siaran disebut sebagai “The Fifth Estate” atau memilki lima kekuatan yaitu, fungsi kontrol sosial, memberikan informasi, menghibur, mendidik serta melakukan kegiatan persuasif.

    4. Kehadiran media radio tidak dapat dilepaskan dari inovasi teknologi yang dilakukan Marconi. Penggunaan media ini mempengaruhi banyak aspek kehidupan khususnya dalam bidang sosial dan ekonomi. Masyarakat sebagai pengguna teknologi radio berlanjut terus saat kemunculan teknologi radio yang bersifat penyiaran.
    
    5. Radio mudah beradaptasi dan sering dengan kehebatanya menyajikan bentuk siaran “live” (secara langsung), tidak memerlukan pemrosesan film, tidak perlu menunggu proses pencetakan. Bahkan pada saat ini radio digunakan sebagai media pendidikan yang menggunakan konsep dan juga fakta.


E. REFERENSI