PRODUKSI PENYIARAN PERTELEVISIAN
A. PENGERTIAN
Tahapan produksi program acara televisi
Suatu program acara televisi memerlukan perencanaan dan
pertimbangan yang matang untuk dapat diproduksi. Mulai dari materi yang
menarik, tersedianya sarana dan biaya, serta organisasi pelaksana. Suatu
produksi program yang melibatkan banyak peralatan, orang dan biaya yang besar
memerlukan suatu organisasi yang rapi agar pelaksanaan produksi jelas dan
efisien.
Tahapan produksi menurut Gerrald Millerson terdiri dari tiga bagian yang biasa disebut dengan standard operation procedure (SOP),yaitu:
1) Pra-Produksi
Merupakan tahap perencanaan dan persiapan dari sebuah produksi, tahap ini meliputi:
Tahapan produksi menurut Gerrald Millerson terdiri dari tiga bagian yang biasa disebut dengan standard operation procedure (SOP),yaitu:
1) Pra-Produksi
Merupakan tahap perencanaan dan persiapan dari sebuah produksi, tahap ini meliputi:
a) Ide atau gagasan, yaitu penemuan atau pemilihan ide apakah menarik dan layak
dijadikan sebuah program. Kemudian dilanjutkan dengan riset dan pengembangan
gagasan tersebut.
b) Pembuatan naskah kasar serta treatment produksi dari hasil pengembangan
gagasan dan riset.
c) Perencanaan awal, tahap ini meliputi perencanaan interprestasi produksi
(planning meeting), stage desain, tata cahaya, tata suara, make up, wardrobe
dan fasilitas teknik.
d) Pengadaan casting dan menentukan artis, kemudian blocking dan penyempurnaan
naskah.
e) Perencanaan teknis, tahap ini untuk menentukan peralatan yang dibutuhkan
sesuai konsep seperti pemilihan kamera. Perencanaan grafis, konstruksi
produksi, penyelesaian administrasi kontrak dan perijinan, budgeting serta
pemantapan produksi.
f) Rehearsal script, yaitu naskah yang digunakan untuk persiapan ketika
latihan, dalam naskah ini sudah tercantum secara detil tentang setting,
karakter, dialog dan adegan.
g) Pra-studio rehearsal, dimulai dengan briefing kru serta reading para pemain
yang dipimpin oleh sutradara atau pengarah acara. Pengarah acara mengarahkan
pemain, blocking, posisi, pengadeganan sesuai dengan treatment yang dibuat.
h) Run trough, dimana rehearsal studio dilakukan mulai dari blocking kamera,
tata cahaya, tata artistik dan pemain melakukan latihan hingga terbiasa dan
nyaman di studio.
2) Produksi
Setelah perencanaan dan persiapan matang, maka pelaksanaan produksi dimulai. Pengarah acara memimpin jalannya produksi bekerjasama dengan kru dan artis yang terlibat. Masing-masing kru melaksanakan tugasnya seperti rehearsal yang telah dilakukan sebelumnya dan sesuai naskah maupun rundown yang ada.
Apabila program acara bukan live show maka semua shot dicatat oleh bagian pencatat dengan menyertakan timecode, isi adegan, dan tanda bagus atau tidak. Catatan ini nantinya akan berguna saat proses editing. Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap akhir shooting hari itu juga untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sudah bagus. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya.
3) Paska-produksi
Merupakan tahap akhir dari sebuah produksi program acara televisi, setelah produksi lapangan maka materi masuk dalam pos editing. Tahap ini meliputi:
a) Editing
Proses penyusunan gambar menjadi sebuah cerita yang padu dan barkesinambungan sesuai konsep naskah. Dalam tahap editing ini yang pertama dilakukan adalah:
2) Produksi
Setelah perencanaan dan persiapan matang, maka pelaksanaan produksi dimulai. Pengarah acara memimpin jalannya produksi bekerjasama dengan kru dan artis yang terlibat. Masing-masing kru melaksanakan tugasnya seperti rehearsal yang telah dilakukan sebelumnya dan sesuai naskah maupun rundown yang ada.
Apabila program acara bukan live show maka semua shot dicatat oleh bagian pencatat dengan menyertakan timecode, isi adegan, dan tanda bagus atau tidak. Catatan ini nantinya akan berguna saat proses editing. Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap akhir shooting hari itu juga untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sudah bagus. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya.
3) Paska-produksi
Merupakan tahap akhir dari sebuah produksi program acara televisi, setelah produksi lapangan maka materi masuk dalam pos editing. Tahap ini meliputi:
a) Editing
Proses penyusunan gambar menjadi sebuah cerita yang padu dan barkesinambungan sesuai konsep naskah. Dalam tahap editing ini yang pertama dilakukan adalah:
1) Editing offline
Yaitu memilah materi yang dianggap bagus sesuai catatan selama produksi berlangsung. Kemudian dilakukan capturing atau digitizing yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi data file. Dalam editing offline ini gambar disusun mengikuti urutan adegan namun bisa dimulai dari adegan manapun mungkin dari tengah awal baru akhir, baru kemudian disusun berurutan .
Yaitu memilah materi yang dianggap bagus sesuai catatan selama produksi berlangsung. Kemudian dilakukan capturing atau digitizing yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi data file. Dalam editing offline ini gambar disusun mengikuti urutan adegan namun bisa dimulai dari adegan manapun mungkin dari tengah awal baru akhir, baru kemudian disusun berurutan .
2) Editing online
Tahap ini adalah penyempurnaan dari editing offline yaitu penambahan insert, pemberian efek gambar, suara, transisi, musik, credit title dan penyesuaian durasi tayang.
Tahap ini adalah penyempurnaan dari editing offline yaitu penambahan insert, pemberian efek gambar, suara, transisi, musik, credit title dan penyesuaian durasi tayang.
3) Mixing
Setelah semua komponen gambar dan suara selesai disusun selanjutnya adalah mixing audio sesuai standar penyiaran. Disini proporsi suara diatur mana suara yang perlu dominan dan mana yang dijadikan backsound jangan sampai suara saling mengganggu. Setelah semua selesai maka selanjutnya adalah print to tape atau diubah kembali kedalam pita kualitas broadcast.
b) Preview
Sebelum program diprint untuk disiarkan maka dilakukan preview oleh produser untuk memastikannya program sudah benar-benar fix. Jika ternyata masih terjadi kesalahan maupun perlu dikurangi atau ditambah sesuatu maka dilakukan revisi kembali. Setelah revisi fix barulah print on tape dan siap tayang. Kaset atau Tape yang digunakan masing-masing stasiun televisi belum tentu sama ada yang menggunakan jenis pita Betacam, DVCPro, DVCam dan lainnya.
c) Tranmisi
Setelah semua urusan editing selesai selanjutnya masuk pada bagian tranmisi yaitu bagian on air penyiaran program.
Setelah semua komponen gambar dan suara selesai disusun selanjutnya adalah mixing audio sesuai standar penyiaran. Disini proporsi suara diatur mana suara yang perlu dominan dan mana yang dijadikan backsound jangan sampai suara saling mengganggu. Setelah semua selesai maka selanjutnya adalah print to tape atau diubah kembali kedalam pita kualitas broadcast.
b) Preview
Sebelum program diprint untuk disiarkan maka dilakukan preview oleh produser untuk memastikannya program sudah benar-benar fix. Jika ternyata masih terjadi kesalahan maupun perlu dikurangi atau ditambah sesuatu maka dilakukan revisi kembali. Setelah revisi fix barulah print on tape dan siap tayang. Kaset atau Tape yang digunakan masing-masing stasiun televisi belum tentu sama ada yang menggunakan jenis pita Betacam, DVCPro, DVCam dan lainnya.
c) Tranmisi
Setelah semua urusan editing selesai selanjutnya masuk pada bagian tranmisi yaitu bagian on air penyiaran program.
PROSES PRODUKSI SIARAN TELEVISI
I.PROSES
PRODUKSI SIARAN TELEVISI
Dalam Proses pembuatan sebuah film atau siaran acara
televisi,terdapat beberapa tahapan yang harus diperhatikan,yang mana
tahapan-tahapan ini sangat penting dan berpengaruh terhadap hasil sebuah siaran
yang akan ditayangkan. Adapun tahapan-tahapan tersebut di antara lain :
A. Pre Production Planning
Praproduksi adalah salah satu tahap dalam proses
pembuatan film. Pada tahap ini dilakukan sejumlah persiapan pembuatan film,
diantaranya meliputi perencanaan, menentukan ide,menentukan jadwal pengambilan
gambar, mencari lokasi, menyusun anggaran biaya, mencari/mengaudisi calon
pemeran, mengurus perizinan, menentukan staf dan kru produksi, mengurus
penyewaan peralatan produksi film, dan juga persiapan produksi, pasca-produksi serta
persiapan-persiapan lainnya.
1. IDE
Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan
televisi dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya(true story) atau non
fiksi dan rekaan atau fiksi. Banyak sekali sumber ide yang dapat dijadikan
inspirasi untuk menulis sebuahscript video dan televisi. Misalnya, novel,
cerita nyata, dan lain-lain.
Di samping itu Riset sangat diperlukan setelah Anda telah
menemukan sebuah ide yang akan dibuat menjadi sebuah program. Riset dalam
konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan informasi yang
terkait dengan naskah yang akan ditulis. Sumber informasi dapat berupa
buku, koran atau bahan publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat
memberi informasi yang akurat tentang isi atau substansi yang akan ditulis.
Setelah memahami hasil riset atau informasi yang terkumpul,
anda dapat membuat kerangka atau outline dari informasi yang akan
Anda tuangkan menjadi sebuah script. Outline pada umumnya berisi garis besar
informasi yang akan Anda akan tulis menjadi sebuah script.
Langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis atau deskripsi
singkat mengenai program yang akan Anda tulis. Sinopsis dan outline akan
membantu memfokuskan perhatian Anda pada pengembangan ide yang telah Anda
pilih sebelumnya. Penulisan sinopsis harus jelas sehingga dapat memberi
gambaran tentang isi program video atau televis yang akan kita buat.
Menulis naskah harus didasarkan pada rencana yang telah
dibuat yang meliputi outline, synopsis dan treatment.Seorang penulis harus
memiliki kreatifitas dalam mengembangkan treatment menjadi sebuah
naskah. Treatment yang ditulis dengan baik merupakan fondasi yang
kokoh yang diperlukan untuk menulis sebuah naskah.
Sebuah treatment harus berisi deskripsi yang jelas tentang
lokasi,waktu, pemain, adegan dan property yang akan direkam ke dalam program
video.Treatment juga menggambarkan tentang sistematika atau sequence
program video atau televisi yang akan diproduksi.
Penulisan sebuah naskah harus didasarkan
pada treatment yang dibuat. Walaupun dalam menulis naskah penulis
dapat melakukan perubahan, tapi sebaiknya perubahan yang dilakukan tidak
merupakan perubahan yang bersifat substantif. Perubahan sebaiknya bersifat
kreatif dan tidak mengubah substansi program. Oleh karena itu treatment harus
kokoh dan jelas. Dalam menulis Penulis harus memperhatikan kaidah-kaidah
penulisan naskah yang benar.
Draf naskah yang telah selesai ditulis perlu ditelaah untuk
melihat kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian pesannya. Draf naskah
harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi program (content
expert) dan ahli media (media specialist).
Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah
diserahkan kepada produser dan sutradara untuk diproduksi. Naskah final
merupakan hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan
oleh content expert dan ahli media.
2. PERENCANAAN
Dalam proses produksi sebuah siaran televisi,unsur
perencanaan harus ada, agar langkah-langkah yang akan dilakukan akan menjadi
mudah dan terarah.karena sudah adanya perencanaan . Adapun hal-hal yang ada
dalam sebuah perencanaan antara lain :
a. Stafing/ Crew
Pembentukan sebuah staf atau crew yang benar-benar
berkopeten dengan bidang dan kemampuannya.dalam hal ini seorang produser
program hendaknya benar-benar memperhatikan dalam penentuan crew yang
benar-benar layak untuk dipilih,hal ini bertujuan untuk menciptakan sebuah team
yang soulit.
b. Bageting/Biaya
Bageting atau biaya juga harus benar-benar sudah
diperhitungkan dalam sebuah perencanaan,hal ini bertujuan untuk menentukan
besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi Program siaran tersebut.
c. Menentukan Waktu
Menentukan waktu atau menyusun scedul produksi,hal ini
bertujuan agar proses produksi lebih terarah. Dan selesai pada waktu yang telah
ditentukan.
d. Rapat Crew
Kegiatan ini merupakan bagian dari Perencanaan dari Proses
sebuah Produksi Siaran Televisi,yang mana bertujuan agar seluruh crew
benar-benar paham dan mengerti dengan apa yang akan dikerjakannya.oleh karna
itu dilakukannya tapat crew yang bermaksud untuk memberi arahan sebelum
dilakukannya shooting.
3. PERSIAPAN
Setelah melewati tahap perencanaan,yang mana seperti yang
telah dijelaskan di atas,maka tahap selanjutnya adalah Persiapan.
Pada tahap persiapan ini,semua tim harus mempersiapkan segala sesuatu yang butuhkan sebelum shooting atau proses pengambilan gambar berlangsung. Baik dari segi Peralatan,operasional dilapangan,dan lain sebagainya. Namun tak lepas dari itu semua, terdapat dua hal penting yang harus dipersiapkan,yaitu Breakdown dan Shooting Script.
Pada tahap persiapan ini,semua tim harus mempersiapkan segala sesuatu yang butuhkan sebelum shooting atau proses pengambilan gambar berlangsung. Baik dari segi Peralatan,operasional dilapangan,dan lain sebagainya. Namun tak lepas dari itu semua, terdapat dua hal penting yang harus dipersiapkan,yaitu Breakdown dan Shooting Script.
a. Breakdown
Merupakan sebuah tabel kegiatan yang mana berisi tentang
jadwal kegiatan shooting berlangsung dan lengkap dengan penanggung jawab,dan
properti apa saja yang dibutuhkan,serta tanggal dan jam kegiatan dilaksanakan.
Breakdown ini berfingsi sebagai panduan untuk mempermudah setiap team memahami dan mengerti akan apa saja yang harus ia kerjakan dan ia persiapkan,sehingga dengan adanya breakdown ini pekerjaan akan lebih terarah dan berjalan rapi karena sudah ada susunan kegiatan yang sudah diatur.
Breakdown ini berfingsi sebagai panduan untuk mempermudah setiap team memahami dan mengerti akan apa saja yang harus ia kerjakan dan ia persiapkan,sehingga dengan adanya breakdown ini pekerjaan akan lebih terarah dan berjalan rapi karena sudah ada susunan kegiatan yang sudah diatur.
b. Shooting Script
Shoting script memiliki sedikit kesamaan dengan
breakdown,hanya saja pada shooting scrip hanya berisi kumpulan dari setiap
shine,yang telah dikelompokkan –kelompokkan berdasarkan lokasi shootingnya.hal
ini bertujuan untuk mempermudah proses pengambilan gambar sehingga tidak rumit
dan berpindah pindah.
Disamping itu, di dalam shooting screapt juga berisi tentang
instruksi-instuksi angel/sudut pengambilan gambar, seperti long shoot,medium
shoot.closeUp,Penlife,penright dan lain lain-lain .yang tentunya sudah
disesuaikan dan diselaraskan dengan alur cerita /naskah.
B. Set Up And Rehearsel
Tahapan ini disebut juga dengan tahap Pengesetan ,yang mana seluruh
hal-hal yang berhubungan dengan teknis dilapangan baik dekorasi tempat,
tatacahaya, tatasuara dan kamera. Seluruhnya harus melalui proses pengesetan
atau diatur agar sesuai terhadap konsep yang telah ditentukan dalam
breakdown, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan teknis
dilapangan.
Di samping itu, dalam tahap ini juga dilakukan gelade atau latihan. Di sini
seluruh artis yang akan berperan dalam naskah dilatih sesuai dengan karakter
(Blocking Artis)yang tertulis dalam naskah. Blocking alat dan lain sebagainya.
C. Production
Proses pengambilan gambar dari setiap scene yang talah
dituankan ke dalam shooting screapt berdasarkan naskah yang ditulis, di sinilah
ujung penentu baik tidaknya sebuah produksi dilihat dari proses produksi
tersebut. Maka peran sutradara dan semua team sangan menunjang dalam
penyelesaian suatu produksi siaran
D. Pasca Production
Pasca Produksi merupakan sebuah tahapan akhir dari dari
sebuah produksi siaran televisi, namun di dalam tahap pasca produksi ini
terdapat beberapa proses lagi di antaranya :
Ø Editing
Merupakan penggabungan dari beberapa scene yang telah
dishooting pada saat tahap produksi,yang mana disusun dan disesuaikan dengan
naskah .
Ø Mixing
Merupakan rangkaian dari proses editing ,yang mana dalam
tahap ini hasil editing di beri sound,atau suara baik berupa beck sound maupun
narasi.
Ø Revew
Memutar ulang hasil produksi,yang mana bertujuan untuk
dikaji ulang kembali ,guna mengantisipasi akan terjadinya kesalahan-kesalahan
pada saat tahap-tahap sebelumnya.
Ø Revisi
Memperbaiki dan menyempurnakan hasil produksi yang
ada,apabila terdapat perubahan-perubahan yang dihasilkan dari proses revew di
atas.
Ø Hasil Akhir
Merupakan proses finalisasi hasil dari sebuah produksi
siaran yang mana hasil tersebut memang sudah benar-benar layak untuk On
Air atau layak siar.
Ø On Air
Proses penyiaran hasil produksi siaran melalui stasiun
penyiaran.B. LATAR BELAKANG
Dengan kemajuan teknologi di bidang elektronika komunikasi dan komputer sangat mendukung kemajuan dalam teknologi informasi. Sehingga kebutuhan akan informasi dalam kehidupan
modern seperti saat ini dapat terpenuhi dengan pemanfaatan produk teknologi informasi.
C.MAKSUD DAN TUJUAN
- Memahami permintaan penonton.
- Menyusun strategi sebaik-baiknya agar mendapat rating tinggi.
D.KESIMPULAN
Sebuah industri televisi tidak akan bejalan tanpa adanya program acara. Program acara terdiri dari beberapa jenis, yaitu in house dan program akuisis.
E.REFERENSI